Para
ilmuwan telah menemukan fosil serangga awal yang tampaknya memiliki
bagian-bagian tubuh dari berbagai jenis serangga saat ini. Ini merupakan teka-teki evolusi.Sekitar
seratus sampai seratus empat puluh enam juta tahun yang lalu, sebuah
makhluk kecil aneh yang menggali di lumpur dan menggeliat-geliat di
dalam air. Coxoplectoptera adalah
spesies serangga yang sudah punah dan baru ditemukan, telah meninggalkan fosil dengan kualitas
baik yang memungkinkan para ilmuwan melacak siklus kehidupannya. Hidupnya tampaknya dihabiskan seperti kehidupan hewan lainnya. Serangga ini berkembang dalam lingkungan yang para ilmuwan sebut sebagai lingkungan fluvial dan orang lain menyebutnya sebagai sungai. Ketika berbentuk larva, ia mengapung bebas di sungai, seperti udang air tawar. Saat tua, tampak sedikit lebih seperti serangga dari sphinx; serta mirip dari banyak bentuk hewan digabung menjadi satu. Menurut para ahli, Coxoplectoptera adalah kerabat dari lalat capung moderen, namun
tubuhnya terdiri dari bagian-bagian serangga yang berbeda. Memiliki
kaki kurus panjang berdoa seperti belalang sembah, yang digunakan untuk serangan menyelinap. Baik badan maupun bentuk sayap mirip capung, yang mungkin telah membantunya untuk menyerang pemburunya yang menggali ke dalam lumpur di
sepanjang tepi sungai. Pembuluh darah di sayap membuatnya terkait erat dengan lalat capung. Penemuan serangga ini membantu ilmuwan untuk mendapatkan ide tentang bagaimana struktur sayap berevolusi. Mereka percaya bahwa sayap dikembangkan dari pelat belakang serangga ketika dewasa.
Fosil Chimera Dewasa
Penemuan Coxoplectoptera juga membantu penulis fiksi sains untuk membayangkan kengerian serangga di masa depan. Ya,
fitur Coxoplectoptera telah memberikan alasan evolusi kerajaan serangga, tapi apa hubungannaya pada serangga di masa depannya? Apakah tubuhnya menjadi kumbang koksin (Ladybug) dan bersayap panjang, kaki kurus untuk terbang? Belalang dengan tanduk kumbang tanah? Lebah?
0 komentar:
Posting Komentar